Vitiligo adalah kelainan kulit yang didapat secara global dan ditandai dengan depigmentasi lokal atau menyeluruh, terutama akibat rusaknya melanosit pada kulit, sehingga menimbulkan bercak putih. Sejak lama, pengobatan yang ada telah berjuang untuk memulihkan melanosit secara mendasar atau memperbaiki lingkungan mikro kulit, menjadikan vitiligo sebagai tantangan besar dalam bidang medis.
Pada tanggal 23 November 2021, tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Du Yongzhong dari Fakultas Farmasi Universitas Zhejiang menerbitkan strategi pengobatan sinergis multiwarna biomimetik baru untuk vitiligo, yang berpusat pada tripeptida KPV, di jurnal terkemuka internasional ACS Nano, membuka perspektif baru untuk pengobatan vitiligo yang aman dan efektif.

Patogenesis inti vitiligo terletak pada kaskade inflamasi yang dipicu oleh spesies oksigen reaktif (ROS). Stres oksidatif tidak hanya merusak lingkungan kelangsungan hidup melanosit tetapi juga secara langsung merusak melanosit dan menghambat sintesis melanin. Komponen kunci dari pengobatan ini adalah fragmen hormon perangsang melanosit yang efektif—tripeptida KPV. Sebagai bagian aktif dariA-hormon perangsang melanosit (A-MSH), tripeptida KPV mempertahankan aktivitas farmakologis yang sangat baik sekaligus menghindari potensi efek samping pigmentasi dari molekul induknya.
Tim peneliti secara inovatif merancang sistem liposom yang diisi bersama dengan polidopamin (PDA) yang dimodifikasi oleh tripeptida KPV dan metilprednisolon (MPS), sehingga membentuk sistem pengiriman bersama transdermal skala nano yang efisien. Liposomnya sendiri memiliki permeabilitas transdermal yang sangat baik, sedangkan tripeptida KPV yang dimodifikasi permukaan secara spesifik berikatan dengan melanosit, memungkinkan formulasi berskala nano untuk secara tepat berlabuh di lokasi lesi. Hal ini secara signifikan meningkatkan retensi dan akumulasi obat di lapisan basal kulit. Setelah pelepasan obat, sisa tripeptida KPV terus berfungsi, mendorong proliferasi melanosit dan meningkatkan produksi melanosom dan kapasitas transportasi, mencapai efek repigmentasi stabil jangka panjang.

Penelitian ini divalidasi secara menyeluruh dalam H₂HAI₂-Model tikus vitiligo yang diinduksi. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah pengobatan dengan formulasi obat nano termodifikasi tripeptida KPV, tingkat faktor inflamasi di lokasi lesi tikus menurun secara signifikan, spesies oksigen reaktif dibersihkan secara efektif, dan bercak putih pucat secara bertahap mendapatkan kembali pigmentasi kulit normal. Aktivitas proliferasi melanosit meningkat secara nyata, dan kuantitas serta distribusi melanosom dalam keratinosit juga meningkat secara signifikan.
Saat ini, penelitian ini telah dipublikasikan secara online di jurnal internasional papan atas ACS Nano, menarik perhatian luas dari komunitas akademis. Dengan kemajuan lebih lanjut dalam penelitian selanjutnya, diyakini bahwa pengobatan nano ini, yang berpusat pada tripeptida KPV, pada akhirnya dapat dikembangkan menjadi obat klinis, membawa harapan bagi banyak pasien vitiligo di seluruh dunia!
Waktu posting: 01-12-2025